Monday, June 24, 2013

Graduation photo session

Inilah akuu, dengan senyum khas hihihi :D

Ini belakangnya, dengan sanggul dadakan :p

Agak gendut ya kayanya -_-

Yang belakang itu selalu aja nongol, entah makhul apa itu hihihi, piss :p itu : Ibnih Rahmayanti

Full body yuhuuuuuu~

Uppppssss....... keliatan deh jeleknya :D

Ini sama pak satpam, tapi biasanya di panggil pakde. Dia deket sama akuu :D hihihi

Sebelah kanan aku namanya Lia Aprilia, nah sampingnya lia itu si Ibnih Rahmayanti yang nonggol terus dimana orang foto pasti ada dia, NAH! yang tengah itu yang paling Cantiiiiiiiik yuhuuuu~ itu akuu :) , sebelah aku Rifanni Yunistya, dan sebelahnya lagi Ira Grafisia yang gak pake kerudung..

Ini sama emak, eh salah salah kalo di kelas di panggilnya emak. Sekarangkan bukan di kelas lagi. Diaaaaaa.... Lia aprilia :)

Half of the body, taraaaaaaaaa~

Kita berlima memang karib *Keepsmile* #cekrek

Friday, June 14, 2013

Dalil & Hadist Tentang Kewajiban Menutup Aurat Bagi Wanita


Sebagai Muslimah / kaum HAWA yang Beriman, perlu untuk kita diketahui bahwa kewajiban berpenampilan wajar(tidak berlebihan / sederhana) dan juga menutup aurat adalah WAJiB bagi mereka sudah baligh. Bahkan menurut saya, wanita walau pun dia tidak cantik tapi berkerudung (menutup aurat) ia akan tampak lebih cantik, dan tidak terlihat Kekurangannya, dan Ia akan Tampak berwibawa, terlihat seperti gambar diatas. apa itu betul ?
Aurat wanita yang wajib tertutup = seluruh tubuh kecuali muka dan tapak tangan.
Berikut adalah dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis Nabi s.a.w, tentang Aurat mari kita simak.
Dalil-dalil AL-QUR'AN
"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." (Surah Al-Ahzab, ayat 59)
"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapak mertua mereka atau anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya." (Surah An-Nur, ayat 31)
Hadis-hadis NABI S.A.W.
“Sesungguhnya wanita itu adalah aurat, setiap kali mereka keluar, syeitan akan memperhatikannya.” (HR. Bazzar & At- Tirmizi)
Bahawa Asma’ bint Abi Bakr (kakaknya) bertemu Nabi s.a.w. dalam keadaan pakaiannya nipis sehingga nampak kulit badannya, lalu Nabi s.a.w. pun bersabda: “Wahai Asma’, seorang perempuan yang telah sampai haidh (baligh) tidak boleh dilihat (hendaklah bertutup) pada badannya melainkan ini dan ini” (sambil baginda menunjukkan ke arah wajah dan kedua pergelangan tangannya). (HR Abu-Dawud)
“Allah merahmati wanita-wanita Muhajirin yang pertama, apabila turunnya ayat (yang bermaksud) “…dan hendaklah mereka menutup belahan leher baju mereka dengan tudung kepala mereka…”,serta-merta mereka mengoyakkan apa sahaja kain (yang ada di sekeliling mereka) lalu bertudung dengannya.” (HR, Al-Bukhari)
Siksaan Neraka Wanita Yang Berpenampilan Menyimpang Dari Islam :
►Wanita yang memakan badannya sendiri adalah ia yang berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain. ►Wanita yang akan memotong badannya sendiri dengan gunting neraka adalah ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat para laki-laki yang bukan muhrimnya.
Bagaimana Para Muslimah ? Apa Anda Mau Menyksa Diri Anda Sendiri? Dan juga bagi para Kaum Adam Supaya untuk Memperingatkan pada kaum Hawa .Intinya yang Bisa kita lakukan adalah Taat Turuti Perintah ALLOH SWT . Karena Sesungguhnya ALLOH itu tidak butuh Manusia, Tapi Manusialah Yang Butuh ALLOH SWT.
Udah itu saja yang bisa saya berikan Bagi Anda Semoga bermanfaat Baik bagi anda semua. Terima Kasih...smile

Tuesday, April 16, 2013

Rindu

Rindu itu adalah
Anugerah dari Allah
Insan yang berhati nurani
Punyai rasa rindu
Rindu pada kedamaian
Rindu pada ketenangan
Rindukan kesejahteraan
Dan juga kebahagiaan
Orang-orang yang bertaqwa
Rindu akan kebenaran
Kejujuran dan keikhlasan
Keridhaan Tuhannya
Orang mukmin merindukan
Anak-anak yang soleh
Isteri-isteri solehah
Keluarga bahagia
Para pencinta kebenaran
Rindukan suasana
Masyarakat yang terjalin
Aman dan sejahtera
Merindukan tertegaknya
Kalimah Allah di muka bumi
Dan dalam merindukannya
Keampunan Tuhannya
Dan seluruh umat itu
Merindukan cahaya
Yang menyinari kehidupan
Rindu pada Tuhan

Lukisan Alam

Hidup tidak selalunya indah
Langit tak selalu cerah
Suram malam tak berbintang
Itulah lukisan alam
Begitulah aturan Tuhan

Jadilah rumput nan lemah lembut
Tak luruh dipukul ribut
Bagai karang didasar lautan
Tak terusik dilanda badai

Dalam sukar... hitunglah kesyukuranmu
Dalam senang... awasi kealpaanmu
Setitis derita melanda
Segunung KurniaanNya

Usah mengaharpkan kesenangan
Dalam perjuangan perlu pengorbanan
Usah dendam berpanjangan
Maafkan kesalahan insan

Dalam diam... taburkanlah baktimu
Dalam tenang... buangkanlah amarahmu
Suburkanlah sifat sabar
Dalam jiwamu itu
Di dalam jiwamu itu

DOA KALBU

Dimalam penuh bintang
Di atas sajadah yang kubentang
Sedu sedan sendiri
Mengaduh pada Yang Maha Kuasa
Betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
Urat nadi pun tahu aku hampa..

Di malam penuh bintang
Di bawah sinar bulan purnama
Kupasrahkan semua
Keluh kesah yang aku rasa
Sesak dadaku
Menangis pilu
Saat ku urai dosa-dosaku..
Dihadapan-MU ku tiada artinya............

Doa kalbu tak bisa aku bendung
Deras bak hujan di gunung sahara
Hatiku yang gersang........
Terasa oleh tenteram...

Hanya Engkau yang tahu siapa aku
Tetapkanlah seperti malam ini
Sucikan diriku selama-lamanya.......

Samar terdengar nyanyian sang mendung

Sumber: http://syaircinta.com/ketika-cinta-membunuh-cinta/
Content is courtessy of syaircinta.com
Samar terdengar nyanyian sang mendung Bergelayut mata pada kelopak hendak merundung “Apakah matahari sempatkan sengatkan bara Pada kalbu yang mengejang gigil dalam lara” Sebait nyanyian kuhempas lalu, tak ingin kudengar Menyakitkan! Tergadang pada sesenggukan tertahan Semacam petir bersembunyi di singgasana awan Tak terlihat Namun menyimpan ratusan ribu megawatt Kuhempaskan punggung, menengadah suram Bayangnya, ya bayangnya Cintanya, ya cintanya. Oh, cintaku, mana cintaku??! Terlempar kenang ketika dia katakan, “Ada cinta megah menghampiriku. Warnanya bukan biru, tapi merah jambu. Menyelip bagai air menggagas pori bebatuan… Tak mampu kuhindari tiap percikan.” “Ini yang kutakutkan.” Tukasku lirih.. “Wajahku terlihat sedih, bukan? Tapi hatiku merona Seolah dedaunan mengambang di tepi kolam. Tak tenang, tapi tenang…” :Ini yang kutakutkan…” Ujarku, semakin lirih…. “Tak usah kau sembabkan mata. Bukankah kau seharusnya juga bahagia? Berbilang, hari, bulan, tahun… Cinta luar biasa bak cerita di bulan purnama. Terang di malam hari Siang lenyap dalam surya.” “Ini yang kutakutkan…” Bisikku, dalam hati… Keretaku berhenti dalam perlambatan sekejap Menyadarkan lelamun pada kesan silam Menoktah bekas meski dia telah lenyap Jejak itu nyata mengusung kelam. Aku bunuh cintamu, atau kau bunuh cintaku? Aku tak tahu…. Hanya sebuah cinta baru telah lahir, Dalam perjuanganku yang telah berakhir. Dan aku,, Masih menimang jasad cinta Dalam sadar Dalam kelu Kuturuni tanga keretaku Dalam tatih tertahan di Solo biru Sayup terdengar nyanyian Bon Iver Paksaku ikuti tempo sendu “Come on skinny love, just last the year Pour a little salt, we were never here My, my, my, my, my, my, my, my Staring at the sink of blood and crushed veneer ……………………. …………………….”

Sumber: http://syaircinta.com/ketika-cinta-membunuh-cinta/
Content is courtessy of syaircinta.comdimalam penuh bintang
di atas sajadah yang kubentang
sedu sedan sendiri
mengaduh pada Yang Maha Kuasa
betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
urat nadi pun tahu aku hampa..

di malam penuh bintang
di bawah sinar bulan purnama
kupasrahkan semua
keluh kesah yang aku rasa
sesak dadaku
menangis pilu
saat ku urai dosa-dosaku..
dihadapan-MU ku tiada artinya............

doa kalbu tak bisa aku bendung
deras bak hujan di gunung sahara
hatiku yang gersang........
terasa oleh tenteram...

hanya Engkau yang tahu siapa aku
tetapkanlah seperti malam ini
sucikan diriku selama-lamanya.......

DOA KALBUKU......
dimalam penuh bintang
di atas sajadah yang kubentang
sedu sedan sendiri
mengaduh pada Yang Maha Kuasa
betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu
urat nadi pun tahu aku hampa..

di malam penuh bintang
di bawah sinar bulan purnama
kupasrahkan semua
keluh kesah yang aku rasa
sesak dadaku
menangis pilu
saat ku urai dosa-dosaku..
dihadapan-MU ku tiada artinya............

doa kalbu tak bisa aku bendung
deras bak hujan di gunung sahara
hatiku yang gersang........
terasa oleh tenteram...

hanya Engkau yang tahu siapa aku
tetapkanlah seperti malam ini
sucikan diriku selama-lamanya.......

DOA KALBUKU......

Samar terdengar nyanyian sang mendung Bergelayut mata pada kelopak hendak merundung “Apakah matahari sempatkan sengatkan bara Pada kalbu yang mengejang gigil dalam lara” Sebait nyanyian kuhempas lalu, tak ingin kudengar Menyakitkan! Tergadang pada sesenggukan tertahan Semacam petir bersembunyi di singgasana awan Tak terlihat Namun menyimpan ratusan ribu megawatt Kuhempaskan punggung, menengadah suram Bayangnya, ya bayangnya Cintanya, ya cintanya. Oh, cintaku, mana cintaku??! Terlempar kenang ketika dia katakan, “Ada cinta megah menghampiriku. Warnanya bukan biru, tapi merah jambu. Menyelip bagai air menggagas pori bebatuan… Tak mampu kuhindari tiap percikan.” “Ini yang kutakutkan.” Tukasku lirih.. “Wajahku terlihat sedih, bukan? Tapi hatiku merona Seolah dedaunan mengambang di tepi kolam. Tak tenang, tapi tenang…” :Ini yang kutakutkan…” Ujarku, semakin lirih…. “Tak usah kau sembabkan mata. Bukankah kau seharusnya juga bahagia? Berbilang, hari, bulan, tahun… Cinta luar biasa bak cerita di bulan purnama. Terang di malam hari Siang lenyap dalam surya.” “Ini yang kutakutkan…” Bisikku, dalam hati… Keretaku berhenti dalam perlambatan sekejap Menyadarkan lelamun pada kesan silam Menoktah bekas meski dia telah lenyap Jejak itu nyata mengusung kelam. Aku bunuh cintamu, atau kau bunuh cintaku? Aku tak tahu…. Hanya sebuah cinta baru telah lahir, Dalam perjuanganku yang telah berakhir. Dan aku,, Masih menimang jasad cinta Dalam sadar Dalam kelu Kuturuni tanga keretaku Dalam tatih tertahan di Solo biru Sayup terdengar nyanyian Bon Iver Paksaku ikuti tempo sendu “Come on skinny love, just last the year Pour a little salt, we were never here My, my, my, my, my, my, my, my Staring at the sink of blood and crushed veneer ……………………. …………………….”

Sumber: http://syaircinta.com/ketika-cinta-membunuh-cinta/
Content is courtessy of syaircinta.com
Samar terdengar nyanyian sang mendung Bergelayut mata pada kelopak hendak merundung “Apakah matahari sempatkan sengatkan bara Pada kalbu yang mengejang gigil dalam lara” Sebait nyanyian kuhempas lalu, tak ingin kudengar Menyakitkan! Tergadang pada sesenggukan tertahan Semacam petir bersembunyi di singgasana awan Tak terlihat Namun menyimpan ratusan ribu megawatt Kuhempaskan punggung, menengadah suram Bayangnya, ya bayangnya Cintanya, ya cintanya. Oh, cintaku, mana cintaku??! Terlempar kenang ketika dia katakan, “Ada cinta megah menghampiriku. Warnanya bukan biru, tapi merah jambu. Menyelip bagai air menggagas pori bebatuan… Tak mampu kuhindari tiap percikan.” “Ini yang kutakutkan.” Tukasku lirih.. “Wajahku terlihat sedih, bukan? Tapi hatiku merona Seolah dedaunan mengambang di tepi kolam. Tak tenang, tapi tenang…” :Ini yang kutakutkan…” Ujarku, semakin lirih…. “Tak usah kau sembabkan mata. Bukankah kau seharusnya juga bahagia? Berbilang, hari, bulan, tahun… Cinta luar biasa bak cerita di bulan purnama. Terang di malam hari Siang lenyap dalam surya.” “Ini yang kutakutkan…” Bisikku, dalam hati… Keretaku berhenti dalam perlambatan sekejap Menyadarkan lelamun pada kesan silam Menoktah bekas meski dia telah lenyap Jejak itu nyata mengusung kelam. Aku bunuh cintamu, atau kau bunuh cintaku? Aku tak tahu…. Hanya sebuah cinta baru telah lahir, Dalam perjuanganku yang telah berakhir. Dan aku,, Masih menimang jasad cinta Dalam sadar Dalam kelu Kuturuni tanga keretaku Dalam tatih tertahan di Solo biru Sayup terdengar nyanyian Bon Iver Paksaku ikuti tempo sendu “Come on skinny love, just last the year Pour a little salt, we were never here My, my, my, my, my, my, my, my Staring at the sink of blood and crushed veneer ……………………. …………………….”

Sumber: http://syaircinta.com/ketika-cinta-membunuh-cinta/
Content is courtessy of syaircinta.com
Beri Nilai Samar terdengar nyanyian sang mendung Bergelayut mata pada kelopak hendak merundung “Apakah matahari sempatkan sengatkan bara Pada kalbu yang mengejang gigil dalam lara” Sebait nyanyian kuhempas lalu, tak ingin kudengar Menyakitkan! Tergadang pada sesenggukan tertahan Semacam petir bersembunyi di singgasana awan Tak terlihat Namun menyimpan ratusan ribu megawatt Kuhempaskan punggung, menengadah suram Bayangnya, ya bayangnya Cintanya, ya cintanya. Oh, cintaku, mana cintaku??! Terlempar kenang ketika dia katakan, “Ada cinta megah menghampiriku. Warnanya bukan biru, tapi merah jambu. Menyelip bagai air menggagas pori bebatuan… Tak mampu kuhindari tiap percikan.” “Ini yang kutakutkan.” Tukasku lirih.. “Wajahku terlihat sedih, bukan? Tapi hatiku merona Seolah dedaunan mengambang di tepi kolam. Tak tenang, tapi tenang…” :Ini yang kutakutkan…” Ujarku, semakin lirih…. “Tak usah kau sembabkan mata. Bukankah kau seharusnya juga bahagia? Berbilang, hari, bulan, tahun… Cinta luar biasa bak cerita di bulan purnama. Terang di malam hari Siang lenyap dalam surya.” “Ini yang kutakutkan…” Bisikku, dalam hati… Keretaku berhenti dalam perlambatan sekejap Menyadarkan lelamun pada kesan silam Menoktah bekas meski dia telah lenyap Jejak itu nyata mengusung kelam. Aku bunuh cintamu, atau kau bunuh cintaku? Aku tak tahu…. Hanya sebuah cinta baru telah lahir, Dalam perjuanganku yang telah berakhir. Dan aku,, Masih menimang jasad cinta Dalam sadar Dalam kelu Kuturuni tanga keretaku Dalam tatih tertahan di Solo biru Sayup terdengar nyanyian Bon Iver Paksaku ikuti tempo sendu “Come on skinny love, just last the year Pour a little salt, we were never here My, my, my, my, my, my, my, my Staring at the sink of blood and crushed veneer ……………………. …………………….”

Sumber: http://syaircinta.com/ketika-cinta-membunuh-cinta/
Content is courtessy of syaircinta.com

Wednesday, April 3, 2013

Resep Hidup Bahagia

Bagiku kebahagiaan bisa diraih dengan cara yang sederhana saja
Cukup nikmati alunan musik Arabika
sambil membaca kisah-kisah romansa
atau menulis syair tentang cinta

Tak perlu berhayal jadi wali kota
apa lagi pejabat kaya raya
yang di mana-mana punya istri muda
Tak perlu berhayal jadi artis ternama
finalis Indonesian idol misalnya
yang dielu-elukan sini sana
Tak perlu berhayal jadi hakim, perwira
atau eksekutif muda
yang sebulan gaji berjuta-juta
Tak perlu berhayal jadi menantu
seorang kyai atau ulama
yang musti kuasai dulu ihya' dan alfiya

Bagiku kebahagiaan bisa diraih
dengan cara yang sederhana saja
Cukup jalani hari sebagaimanamestinya
sambil memahat niat demi ridla semata
lalu tunaikan hidup dengan kentara

Perkara berhasil atau tidak
terserah Dia berkehendak